Senin, 18 Maret 2013

Jurus Jitu Atasi Krisis Dalam Pernikahan


Sebagian besar pasangan yang telah menikah, pastinya akan atau pernah mengalami konflik dalam pernikahannya. Namun, konflik tak harus selalu diselesaikan dengan perceraian, bukan? Menurut David Wilchfort, terapis perkawinan asal Munich, Jerman, menekankan agar pasangan menikah tidak tergesa-gesa memutuskan untuk mengakhiri hubungan.
“Sebuah kesempatan kedua bisa menjadi pilihan, dan sukses dilalui banyak pasangan suami-istri dalam krisis,” jelasnya. Syaratnya, masing-masing pasangan harus melangkah bersama dengan pandangan yang tepat, terutama terhadap upaya membangun kembali rumah tangganya yang sempat berserakan.
Komunikasi merupakan modal utama dalam mempertahankan hubungan, khususnya bagi pasangan menikah. Menurut studi yang pernah dilakukan David, pasangan suami-istri bahkan dapat mengatasi masalah saat masih dalam proses saling belajar berkomunikasi dan mengkomunikasikan diri.
Untuk memperbaiki komunikasi bagi pasangan yang sedang mengalami krisis dalam pernikahannya, berikut ini ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, seperti yang dilansir dari She Knows.

Saling mendengar dan mengerti keinginan
Dalam komunikasi yang baik, sangat penting untuk saling mendengarkan dan mengerti keinginan lawan bicara. Bukan sekadar mendengar, namun fokus pada makna pembicaraan. Semakin Anda bisa saling mendengarkan, semakin baik pula komunikasi yang terbina.
Ungkapkan apa yang Anda pikirkan
Jika Anda tidak bisa mengungkapkan perasaan dengan jujur pada pasangan, maka komunikasi yang efektif, memecahkan masalah, dan kedekatan hubungan, akan sulit terjadi. Memang tidak mudah untuk terbuka dan jujur mengenai perasaan, namun kejujuran akan membantu Anda dan suami memiliki waktu berbicara yang lebih berkualitas. Selain itu, mengungkapkan apa yang Anda pikirkan bisa membuat hubungan makin dekat dan lebih saling mengenal.

Bangun quality time bersama pasangan
Padatnya jadwal sehari-hari dapat membuat intensitas komunikasi pasangan makin berkurang. Untuk itu, cobalah Anda menyisakan sekitar 15-20 menit tiap harinya, untuk benar-benar melakukan diskusi, baik itu membahas tujuan masa depan, masalah pribadi, atau mendebatkan sesuatu. Menjadwalkan waktu yang berkualitas dengan pasangan adalah langkah penting untuk membuat komunikasi agar tetap hidup.
Mulai dengan pertanyaan terbuka
Ketika Anda telah lama menikah, membuka topik percakapan yang menarik menjadi hal yang tidak mudah. Dibandingkan menanyakan sesuatu yang jawabannya hanya 'ya' atau 'tidak', lebih baik mulailah dengan pertanyaan terbuka, seperti memperdebatkan berita terbaru, atau merencanakan liburan. Topik apapun yang memicu rasa ingin tahu dan membuat percakapan terus mengalir.
Yang perlu diingat, Anda berdua harus membangun kembali hubungan akibat keretakan yang sempat terjadi. Modal utamanya adalah kompromi. Dengan sikap saling membuka diri untuk berkompromi, maka beberapa kesepakatan baru dapat dibuat, dan perubahan akan terjadi. Yakinlah!
(triq@oktomagazine.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar