Selasa, 26 Maret 2013

benar kata Ustadz Muhammad Faudzil Adhim

Dalam perjanjian itu (akad nikah)
ada hati yan menerima, jiwayang rela dan sikap yang menetramkan dan kesediaan untuk berjuang bersama.
memperjuangkan apa apa yang sudah menjadi amanah kita baik sebagai suami maupun istri.

Sungguh perjanjia itu berat kawan...
sejauhh mungkin sebelum mengenalnya sediakan hati yang lapang untuk memaafkan
bahkan kitapun diamanahkan agar selalu merevisi niat agar selalu lurus.

Bisa dibayangkan... jika selama seumur hidup bersama dengan orang yang sama
pastinya akan timbul kejenuhan, bahkan suatu saat kita merasakan ketidak sukaan
tapi "amanah" itulah yang memberikan cambukan peringatan atas setiap kelalaian dalam prosesnya.

Soo... bayangkan saja pernikahan adalah suatu sekolah "perbaikan kualitas diri"
jadikan amanah tersebut jadi ladang pahala... yang selalu kita doktrin ke diri sendiri adalah ibadah
berharap kelak.. mendapat nilai yang baik di mata Rabb kita
jika tidak demikian, maka pernikahan rasanya biasa biasa saja... tak ada tujuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar