Jumat, 21 Desember 2012

Menjaga Api Cinta Agar Tetap Membara


Adalah impian setiap pasangan agar cinta yang mereka satukan dalam pernikahan tetap abadi dan tidak luntur karena masalah yang datang. Namun, tentu saja hal tersebut tidaklah mudah. Banyak pasangan yang merasakan kejenuhan dan ketidakharmonisan dalam perjalanan kehidupan pernikahan mereka. Makin lama, ternyata perasaan cinta itu akan pudar dengan perlahan.
Lantas, apa yang harus dilakukan oleh pasangan tersebut? berikut ulasannya.
Pergi tidur bersama
Hal yang pertama ini memang terkesan sepele, bahkan mungkin luput dari perhatian Anda. Tapi menurut Dr Mark Goulston dalam buku The 6 Secrets of a Lasting Relationship itu merupakan salah satu kunci kebahagiaan suami-isteri.
Tentu itu mudah, tapi kadang Anda sulit melakukannya. Goulston menyarankan Anda untuk selalu mengingat masa awal pernikahan. Kala itu, bukankah Anda tak sabar menunggu untuk berduaan di tempat tidur?
Menurutnya, pasangan yang bahagia menolak berangkat tidur sendiri. Kalau pun nanti bangunnya tak bersama-sama, bukan masalah. Begitu pun saat bertengkar. Biasakan tetap berangkat tidur bersama-sama walau tak bicara. Usahakan untuk tetap bersenggolan tangan atau kaki. Dan hindarilah punggung-punggungan, karena itu akan menjauhkan Anda berdua.
Ungkapkan Cinta
Jangan ragu untuk mengatakan cinta pada pasangan Anda. Ungkapkan saja, "Aku cinta padamu" atau bentuk perhatian lain, misalnya dengan mengatakan, "Baik-baik ya" pada pagi hari. Itu merupakan cara hebat untuk mendapatkan kesabaran dan toleransi menghadapi dunia luar yang tak teratur dan semrawut. Selain itu juga untuk meyakinkan pasangan bahwa Anda mencintai dia, juga wujud perhatian Anda.
Berpelukan
Saling berpelukan segera setelah bertemu sepulang kerja. Kulit kita, memiliki memori tentang 'sentuhan baik' (cinta), 'sentuhan buruk' (pelecehan) dan 'tanpa sentuhan' (penolakan). Pasangan yang saat bertemu langsung berpelukan berarti memelihara ingatan kulitnya dengan 'sentuhan baik' dan memberi kehangatan.
Berpikir Positif
Pusatkan perhatian pada apa yang dilakukannya secara benar, bukan pada yang salah. Gampang memang bagi Anda untuk menemukan hal keliru yang dia lakukan. Anda pun sama juga selalu bisa menemukan hal benar.
Jika dua-duanya mudah, mengapa Anda tak mencari hal yang benar. Karena itu akan membantu Anda membangun keharmonisan rumah tangga. Kata Goulston, pasangan bahagia lebih memilih sisi positif.
Memaafkan
Memaafkan juga bagian yang harus Anda perhatikan. Rumah tangga tanpa kepercayaan, sama saja dengan meniti petaka. Jadi, buatlah kepercayaan dan memaafkan sebagai pegangan baku dalam hubungan Anda.
Jika pasangan bahagia bertengkar atau berbeda pendapat dan tak bisa menyelesaikan, mereka akan mengutamakan rasa percaya dan memaafkan satu sama lain, bukan rasa tidak percaya dan tanpa ampun.
''Rasa aman berbicara tentang ketenangan batin. Seorang suami dapat merasakannya ketika ia tahu istrinya mempercayai dia dan komitmennya terhadap pernikahan mereka,'' kata David dan Teresa Ferguson dalam bukunya More Than Married.
Sedangkan rasa aman yang mungkin dirasakan istri, datang saat sang suami menolongnya lepas dari ketakutan lewat kata-kata penghiburan yang menenangkan dan penuh kasih. Komitmen terhadap pasangan dapat dikomunikasikan melalui dukungan yang sejati dan pujian yang tulus.
(Mario@oktomagazine.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar