Rabu, 26 Desember 2012

9 Keinginan Anak Kepada Orangtua


Salah satu keinginan orang yang sudah berkeluarga adalah memiliki anak,
karena hal itu menjadikan hidup ini terasa lebih lengkap. Perlu bapak
& ibu sekalian ketahui ternyata anak pun punya harapan kepada orang
tua. Mereka menginginkan orang tua yang punya waktu luang untuknya,
yang mau berbagi, dan sebagainya. Terus kira-kira apa lagi ya…?

1. Waktu luang

Boleh saja Anda sibuk berkarier di luar rumah, karena tujuan bekerja
pasti untuk anak juga. Namun, anak pun menginginkan Anda memiliki waktu
luang baginya. Jadi, Anda harus pintar me-manage waktu. Yang pasti Anda
harus menetapkan hari libur yang tak boleh lagi diusik dengan
pekerjaan. Manfaatkan dengan optimal waktu libur bersama anak.

2. Kasih sayang

Kebutuhan anak tak hanya kebutuhan fisik. Kasih sayang dan perhatian
andalah yang paling penting untuk anak. Bentuk perhatian tidak perlu
harus dengan hadiah, tetapi dengan menemaninya belajar ataupun bermain,
sudah cukup penting membuat anak senang. Kadang-kadang luangkan waktu
istirahat siang anda untuk menelpon kepada anak sehingga mereka merasa
lebih diperhatikan.

3. Tidak bertengkar

Orang tua kadangkala tidak menyadari, saat emosi mereka memuncak,
masalah anak dikesampingkan. Secara psikologis, ini tidak baik untuk
perkembangan anak. Jiwanya akan tertekan dan ia akan bingung, siapa
yang harus dibela dan disalahkan. Jika persoalan muncul, sebaiknya
selesaikan saat anak tidak dirumah atau sedang tidur, sehingga ia tidak
melihat atau mendengarkan orangtuanya bertengkar.

4. Tidak pilih kasih

Jangan sesekali membedakan kasih sayang antara anak yang satu dengan
anak yang lain. Jelas ini akan membuat anak yang di nomor duakan
cemburu. Jangan pernah membuat batasan, yang bungsu harus lebih
disayang daripada yang besar. kalau tidak ingin diprotes anak,
bersikaplah adil dalam memberikan kasih sayang.

5. Ramah

Sikap orangtua yang tidak bersahabat dengan teman-teman si kecil jelas
akan membuat si kecil tidak nyaman. Dan ini sangat sering terjadi.
Meski suasana hati sedang tidak nyaman, cobalah tetap bersikap ramah
pada teman-teman si kecil. Ingat anak tak siap menerima perlakuan
seperti itu dan akan berontak jika orangtuanya mempermalukannya.

6. Menepati janji

Janji adalah utang yang harus ditepati. Sebaiknya jangan memberikan
janji pada anak, jika hal itu hanya Anda maksudkan dengan bercanda atau
tidak bersungguh-sungguh. Anda tidak maukan di cap anak sebagai
orangtua pembohong? Jika Anda sudah terlanjur berjanji sebaiknya
ditepati.

7. Pintar

Hal lain yang perlu Anda ketahui, anak juga ingin punya orangtua yang
pintar dan cekatan. Tidak perlu harus menjadi seorang profesor, tetapi
setiap kali anak bertanya, Anda bisa menjawabnya.

8. Jadi teman

Hubungan anak dengan orangtua kadang tidak harmonis, karena orangtua
sering membuat batasan, tidak mau mengakrabkan diri pada anak dengan
alasan agar anak segan. Cobalah agar menata kembali hubungan Anda
dengan anak agar lebih akrab. Sehingga posisi Anda tak hanya sebagai
orangtua saja, tetapi bisa juga sebagai teman.

9. Mampu mengatasi masalah

Seringkali orangtua tidak menyadari sikapnya, dan mengeluh di depan
anak. Keluhan Anda pun bermacam-macam, dari masalah keluarga sampai
dengan urusan pekerjaan. Padahal itu tidak perlu. Kenapa harus berbagi
masalah dengan anak. Apa yang dapat Anda harapkan dari anak yang masih
kecil dan pola pikirannya belum luas? Bicarakan masalah Anda dengan
pasangan ataupun orang yang lebih tua yang dapat memahami masalah
tersebut. (Nova)

(Sumber : Kisah & Renungan Inspiratif)
*milis asiforbaby

Jumat, 21 Desember 2012

Cinta Sejati untuk kawan sejati

Dia teman sejati mu.
Dia teman perjalanan selama hidup mu.
Dia juga teman yang akan paling bersedih akan kepergian mu.

Dia sahabat dekat mu.
Dia tempat bersandarnya jiwa mu.
Dia tempat penyaluran hilangnya penat mu
tempat berbagi ilmu, cerita dan tawa mu..

Dia akan menua bersama mu..
Jika hari ini dirimu bersandar di dadanya yang gagah
dan kau pun memandangnya dengan wajah cantik mu merayu manja.
Kelak kau bersandar didadanya yang lemah.
dengan wajah keriput menua di garis mata ..

Jika hari ini kau berdekapan dengan cinta dan kasih sayang.
esok hari kau berdekapan dengan perasaan ingin saling melindungi
karena kau menua.. dia pun telah melemah...
itulah... cinta.....




 Ya... RABB
Anugrahi kami anak anak perempuan secantik cantik mereka dan semoga kau anugrahi pula akhlak yang baik... ( amiienn)

Hindari Penyebab Rusaknya Pernikahan


Dalam segala hal yang dijalani, ada kalanya seseorang menemui sebuah kegagalan. Di dalam hidup, kegagalan bisa menjadi pelajaran yang berarti bagi siapapun, termasuk juga gagal dalam menjalani hubungan pernikahan.
Ada beberapa nasihat dari para pasangan bercerai, yang mengaku melakukan kesalahan saat masih menjalani hidup berumah tangga. Lima kesalahan tersebut dipaparkan oleh Dana Adam Shapiro, seorang penulis buku ‘You Can Be Right (Or You Can Be Married)’. Buku tersebut ia tulis berdasarkan wawancara yang dilakukannya terhadap ratusan orang yang memilih bercerai dari pasangannya.
Simaklah lima kesalahan berikut dari orang yang bercerai menurut Shapiro.
Melupakan keromantisan
Seseorang pernah mengatakan pada Saphiro, bagi perempuan seks yang intim bukan bagaimana mereka diberikan hadiah mahal atau liburan mewah, namun lebih kepada keromantisan sehari-hari. Misalnya saja, memakan pizza bersama dengan duduk di sofa atau sambil membelai rambut istri. Intinya adalah bisa bermesraan di berbagai kesempatan.
Stop merayu dan saling mengagumi
Shapiro mengatakan, “Satu hal yang bisa kutemukan dari pernikahan yang gagal adalah terlalu cepatnya rasa berpuas diri. Saat menikah, pasangan akan merasa sudah disatukan sehingga tidak merasa perlu untuk berusaha lagi. Seorang pria pernah berkata padaku, seharusnya Anda harus tetap berusaha lagi mendapatkan cinta pasangan setiap tahun. Cinta tanpa syarat itu hanya untuk anak.”
Mempertengkarkan yang tidak seharusnyaBanyak hal yang memicu pertengkaran yang tidak seharusnya namun seringkali dipermasalahkan, seperti misalnya dudukan toilet yang kotor atau rambut rontok yang menghambat aliran kamar mandi. Sebenarnya tidak ada yang benar-benar peduli mengenai dudukan toilet. Biasanya itu terjadi karena mereka sudah meminta (dibersihkan) berkali-kali namun tidak dipedulikan.
Seks memiliki arti lebih bagi suami
Sejumlah pria merasa bahwa mereka tidak mendapatkan seks yang cukup dari istrinya. Untuk pria, oral seks bisa menjadi hal yang sangat intim dan ketika tidak mendapatkannya maka hal itu bisa membuat mereka merasa ditolak. Hal ini bisa berdampak pada hubungan pernikahan itu sendiri.
Tidak bisa menerima kenyataanDalam tulisannya, Shapiro juga mengatakan bahwa seharusnya dari sejak awal pasangan saling terbuka mengenai apapun. Kalau memang ada satu hal yang nantinya bisa menjadi masalah, maka hal itu sebaiknya dikatakan dari awal masa pacaran. Kejujuran akan membuat segala sesuatu menjadi lebih mudah untuk hubungan tersebut ke depannya.
Perhatikan beberapa kesalahan tersebut dan saling mengingatkan kepada pasangan, agar hubungan yang dijalin tidak menemui kegagalan dan akhirnya malah hancur.
(andy@oktomagazine.com)

Menjaga Api Cinta Agar Tetap Membara


Adalah impian setiap pasangan agar cinta yang mereka satukan dalam pernikahan tetap abadi dan tidak luntur karena masalah yang datang. Namun, tentu saja hal tersebut tidaklah mudah. Banyak pasangan yang merasakan kejenuhan dan ketidakharmonisan dalam perjalanan kehidupan pernikahan mereka. Makin lama, ternyata perasaan cinta itu akan pudar dengan perlahan.
Lantas, apa yang harus dilakukan oleh pasangan tersebut? berikut ulasannya.
Pergi tidur bersama
Hal yang pertama ini memang terkesan sepele, bahkan mungkin luput dari perhatian Anda. Tapi menurut Dr Mark Goulston dalam buku The 6 Secrets of a Lasting Relationship itu merupakan salah satu kunci kebahagiaan suami-isteri.
Tentu itu mudah, tapi kadang Anda sulit melakukannya. Goulston menyarankan Anda untuk selalu mengingat masa awal pernikahan. Kala itu, bukankah Anda tak sabar menunggu untuk berduaan di tempat tidur?
Menurutnya, pasangan yang bahagia menolak berangkat tidur sendiri. Kalau pun nanti bangunnya tak bersama-sama, bukan masalah. Begitu pun saat bertengkar. Biasakan tetap berangkat tidur bersama-sama walau tak bicara. Usahakan untuk tetap bersenggolan tangan atau kaki. Dan hindarilah punggung-punggungan, karena itu akan menjauhkan Anda berdua.
Ungkapkan Cinta
Jangan ragu untuk mengatakan cinta pada pasangan Anda. Ungkapkan saja, "Aku cinta padamu" atau bentuk perhatian lain, misalnya dengan mengatakan, "Baik-baik ya" pada pagi hari. Itu merupakan cara hebat untuk mendapatkan kesabaran dan toleransi menghadapi dunia luar yang tak teratur dan semrawut. Selain itu juga untuk meyakinkan pasangan bahwa Anda mencintai dia, juga wujud perhatian Anda.
Berpelukan
Saling berpelukan segera setelah bertemu sepulang kerja. Kulit kita, memiliki memori tentang 'sentuhan baik' (cinta), 'sentuhan buruk' (pelecehan) dan 'tanpa sentuhan' (penolakan). Pasangan yang saat bertemu langsung berpelukan berarti memelihara ingatan kulitnya dengan 'sentuhan baik' dan memberi kehangatan.
Berpikir Positif
Pusatkan perhatian pada apa yang dilakukannya secara benar, bukan pada yang salah. Gampang memang bagi Anda untuk menemukan hal keliru yang dia lakukan. Anda pun sama juga selalu bisa menemukan hal benar.
Jika dua-duanya mudah, mengapa Anda tak mencari hal yang benar. Karena itu akan membantu Anda membangun keharmonisan rumah tangga. Kata Goulston, pasangan bahagia lebih memilih sisi positif.
Memaafkan
Memaafkan juga bagian yang harus Anda perhatikan. Rumah tangga tanpa kepercayaan, sama saja dengan meniti petaka. Jadi, buatlah kepercayaan dan memaafkan sebagai pegangan baku dalam hubungan Anda.
Jika pasangan bahagia bertengkar atau berbeda pendapat dan tak bisa menyelesaikan, mereka akan mengutamakan rasa percaya dan memaafkan satu sama lain, bukan rasa tidak percaya dan tanpa ampun.
''Rasa aman berbicara tentang ketenangan batin. Seorang suami dapat merasakannya ketika ia tahu istrinya mempercayai dia dan komitmennya terhadap pernikahan mereka,'' kata David dan Teresa Ferguson dalam bukunya More Than Married.
Sedangkan rasa aman yang mungkin dirasakan istri, datang saat sang suami menolongnya lepas dari ketakutan lewat kata-kata penghiburan yang menenangkan dan penuh kasih. Komitmen terhadap pasangan dapat dikomunikasikan melalui dukungan yang sejati dan pujian yang tulus.
(Mario@oktomagazine.com)

Mau Pintar??? ya belajar....

Belajar supaya pintar!!
That's right..


Akhirnya... saya mengakui hehehe...hidup tanpa membaca, menulis, melihat & mendengar rasanya... hampa.
(akhirnya suami saya mengijinkan kembali saya menulis hehehe...)
Yap!! Hidup proses pembelajaran .. dalam  semua gerakan baik lisan, hati dan perbuatan dalam rangka ibadah..
Semuanya jadi seruu. setiap harinya pasti berwarna
Dengan belajar semuanya kekurangan mu jadi berkurang
dan kelebihan mu makin berlebih.
Rasanya tak kan pernah membosan.. sebab ada saja hal baru yang bisa kita pelajari.

Wuiiiihhh Bumi Allah yang luas ini... sepertinya tak kan habis seumur hidup kita ini di kupas habis.
karena banyaknya karunia Allah pastinya akan  ada banyak keajaiban dari Allah buat seluruh mahkluknya
untuk yang mau berusaha memperbaiki diri, menambah ilmu dan juga mengamalkannya.

SEPERTI KEAJAIBAN
PENGETAHUAN PENERANG KEHIDUPAN.

Lalu... mau kan pintar?? raih keajaiban!!

Hangatkan Pernikahan Layaknya Bulan Madu


Kehidupan rumah tangga merupakan fase lanjutan dari hubungan asmara. Anda dan pasangan tentunya ingin mereguk kebahagiaan yang lebih daripada masa pacaran dulu. Suasana romantis tidak hanya bisa Anda hadirkan di saat bulan madu saja, namun juga di sepanjang biduk rumah tangga. Berikut ini adalah beberapa tips agar kehangatan romantisme di kala bulan madu bisa terus Anda hadirkan, seperti dirangkum dari Helium.
Tidak beradu argumen masalah uang
Masalah keuangan seringkali menjadi penyebab pertengkaran pada pasangan menikah. Namun, jangan jadikan hal itu menjadi kebiasaan. Bukankah di saat bulan madu dulu, keuangan tak pernah menjadi sebuah masalah? Saat masalah itu datang, Anda pun harus menyikapinya dengan tenang dan kepala dingin.
Mudah memaafkan
Di saat bulan madu, masalah yang hadir seakan sangat ringan. Karena bila pasangan melakukan kesalahan, Anda pun tak menganggapnya serius dan akan dengan mudah memaafkan. Cobalah lakukan hal yang sama seperti itu sekarang. Jangan terlalu mempermasalahkan kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan oleh suami.
Jadwalkan kencan mingguan
Coba kembalikan momen harmonis seperti saat pacaran dulu. Luangkan waktu akhir pekan untuk berkencan kembali dengan suami. Jangan biarkan aktivitas lain mengganggu Anda. Kencan mesra ini juga bisa menjadi media untuk saling bertukar pikiran dan mencurahkan isi hati.
Bercinta dengan rutin
Ketika bulan madu, kegiatan bercinta seakan tak pernah cukup. Hidupkan kembali hasrat Anda dan pasangan yang menggebu. Seks yang rutin dan menyenangkan akan membuat emosi Anda terkendali. Selain mengurangi tingkat stres, seks juga dapat menimbulkan rasa bahagia bagi yang melakukannya.

Perbaiki penampilan
Ingat kembali kapan terakhir kali Anda mengubah gaya rambut atau tampil mengenakan riasan wajah untuk suami. Cobalah untuk melakukan berbagai perawatan seperti saat hendak menikah dulu.
Hindari alat elektronik
Saat berbulan madu, yang Anda inginkan adalah menghabiskan waktu setiap detik bersama pasangan tanpa ada gangguan dari apapun dan siapapun. Jadi, cobalah jauhkan segala alat elektronik ketika sedang berbincang-bincang dengan suami. Sempatkan momen tersebut sekitar 10-15 menit setiap malam sebelum tidur.
Bulan madu kedua, ketiga, dan seterusnyaBila ingin terus merasakan momen bulan madu, mengapa Anda tak merencanakannya kembali? Pergi berlibur dapat menjadi terapi untuk hubungan secara keseluruhan, dan dapat menyelamatkan pernikahan dalam jangka panjang. Alasannya, liburan dapat meningkatkan ikatan sebagai pasangan suami istri.
Selamat mencoba!
(andy@oktomagazine.com)

Selasa, 18 Desember 2012

Cinta Sampai Mati


MasyaAllah...islam sangat memuliakan wanita...subhanallahu wabihamdih, subhanallahil 'adziim...

Cinta Sampai Mati

Hadits yang menakjubkan, jarang ditampilkan padahal sangat dibutuhkan khususnya para suami …

Hadits ini mewasiatkan kaum pria untuk berbuat baik kepada wanita, memperlakukan mereka dengan lembut, bersabar terhadap kekurangan mereka bahkan hadits ini mendorong untuk tidak mentalak mereka serta tetap menjaga ikatan suami istri hingga mati.

Aduhai .. alangkah indahnya cinta suami-istri jika meneladani rumah-tangga Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama.

Sungguh akan menjadi kisah cinta paling indah!!

Imam Ath-Thobroni meriwayatkan di Al-Mu’jamul Kabir (20/374, no.648) dari hadits Al-Miqdam bin Ma’di Karb rodhiyallahu ‘anhu dengan isnad shohih, bahwasanya Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallama berdiri di hadapan manusia. Maka ia memuji dan menyanjung Allah, kemudian bersabda,

إن الله يوصيكم بالنساء خيراً إن الله يوصيكم بالنساء خيراً فإنهن أمهاتكم ، وبناتكم ، وخالاتكم
إن الرجل من أهل الكتاب يتزوج المرأة وما يعلق يداها الخيط ؛ فما يرغب واحد منهما عن صاحبه حتى يموت هرماً

“Sesungguhnya Allah mewasiatkan kepada kalian agar memperlakukan wanita dengan baik. Sesungguhnya Allah mewasiatkan kalian agar memperlakukan wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka adalah ibu-ibukalian, putrid-putri kalian dan bibi-bibi kalian. Sesungguhnya ada seorang dari Ahli Kitab yang menikahi seorang wanita , dan ia tidak pernah mengikat tangan wanita itu dengan benang. Maka salah satu dari keduanya tidak membenci pasangannya sampai mati”.

Di hadits ini, setelah Rasulullah sholllahu ‘alaihi wa sallama mewasiatkan untuk memperlakukan wanita dengan baik. Beliau menceritakan tentang akhlak seorang suami yang bersabar dalam menghadapi istrinya yang masih muda dan kasar terhadapnya. Akhlak istrinya yang buruk tersebut tidak membuatnya menalaknya. bahkan Ia tetap bersabar sampai ia mati.

Ibnul Atsir[1] menukilkan dari Al-Harby ia mengatakan, “Karena usia wanita itu yang masih kecil dan sifatnya yang kurang lembut. Maka laki-laki itu bersabar menghadapinya sampai mati. Maksudnya, beliau shollallahu ‘alaihi wa sallama memotivasi para sahabatnya untuk memperlakukan wanita dengan baik, bersabar menghadapi mereka. Dan (maksudnya) Ahli Kitab melakukan itu terhadap wanita-wanita mereka”.

Maka hendaklah orang-orang yang tidak baik mu’amalahnya dengan wanita, bersikap keras dan kasar kepada mereka, membuka hati sebelum membuka mata dan telinganya terhadap hadits ini!!

Sungguh di hadits yang mulia ini terdapat ‘ibroh bagi orang-orang yang tidak menjaga hak-hak wanita. Juga bagi orang-orang yang tertipu dengan propaganda barat yang mengatas namakan hak-hak wanita..ketahuilah ! tidak akan mulia wanita kecuali di bawah naungan islam.

Dah berhagialah engkau wahai saudariku muslimah serta bersyukurlah atas hidayah dan taufik Allah kepadamu untuk menjadi wanita muslimah.

Untukmu …

Dan untuk setiap muslim, kuhadiahkan hadits yang mulia ini. (wallahu a’lam bish showab)

[1] An-Nihayah 3/284.

Posted on 01/31/2009 by Abu Zubair Hawaary —
1Suka ·  · 

Senin, 17 Desember 2012

Suami sholeh


Apakah ciri-ciri ideal yang seharusnya ada pada seorang suami, sehingga dia berhak mendapatkan gelar “suami sholeh”.
Baik juga sekiranya para pemuda yang merasa sudah layak untuk menyunting seorang wanita, turut ikut mengkaji dan mempelajari, sehingga seimbanglah baiknya mereka dengan baiknya wanita pilihan.
Selain beriman dan bertaqwa yang sudah tentu menjadi kriteria utama pria-pria sholeh, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan, dengan berkaca kepada akhlaq Rasulullah shallallahu alaihi wassalam terhadap isteri-isterinya.
PertamaPERHATIAN
Yang saya maksud adalah perhatian’ (concern) atau prihatin (dalam bahasa Malaysia).
Suami yang perhatian adalah suami yang peka, cepat sedar akan keperluan isteri, dari berbagai sudut. Apakah dari segi material atau dari segi mental. Dia faham suasana (mood) isteri dari air mukanya, cara berbicara, tatapan mata dan mungkin juga dari keadaan rumah pada menit pertama dia melangkahkan kaki saat pulang dari kerja. Mungkin dia tak tahu apa sebenarnya yang berlaku atau apa sebenarnya yang kurang, tetapi sikap perhatian akan membuat isterinya merasa dihargai dan diakui wujud dalam hidup si suami.
Mungkin dia tidak dapat memenuhi apa yang diperlukan tapi sekurang-kurangnya telah meringankan beban emosi isteri. Suami yang peka akan cepat menghidu aroma duka atau gembira dan akan mengenepikan rasa penatnya, semata-mata untuk menyelami hidup seorang isteri.
Di antara indikasi perhatian adalah; bertanya kabar, tidak harus mendesak sebuah jawaban, tidak mengarah agar segera dibawakan minuman, pandai membawa diri (semua keperluan dibereskan sendiri, red) dan suka mengajak isteri berbicara. Walau hanya sebentar, kepekaan ini sangat membekas di hati para isteri.
KeduaPENYABAR
Wanita sebagaimana kaum pria, dilahirkan dengan beragam watak, bergantung kepada budaya, ilmu dan latar belakang kehidupan. Selayaknya manusia biasa, ada yang baik luar dan dalam, tak kurang pula yang masih di dalam proses pemulihan (recovery) dari sederhana atau malah dari buruk dan jahil, ada yang baik di luar dan agak buruk di dalam, tak dinafikan ada yang memang buruk luar-dalamnya dan bermacam-macam lagi.
Di sinilah kesabaran seorang suami akan teruji. Sabar terhadap sikap buruk yang diperlihatkan dan sabar atas kesabaran tanpa batas yang dimiliki isteri. Contoh nyata telah diperlihatkan dengan sangat bijaksana oleh khalifah yang kedua, Umar al-Khattab radhiyallahu anhu.
Diriwayatkan ada seorang lelaki dating kepada Umar bin Khatab dengan maksud mengadukan kejelekan kelakuan isterinya. Lelaki itu berdiri di depan rumah Umar menunggu beliau keluar. Kebetulan ia mendengar isteri Umar sedang menjelek-njelekkan dengan ucapan mulutnya kepada Umar sedangkan Umar diam saja. Maka kembalilah lelaki itu seraya berkata : “Kalau keadaan Amirul Mukminin seperti itu, apalagi saya.” Tak lama kemudian Umar keluar melihat lelaki itu mundur kembali, lalu ditegurlah lelaki itu: “Ada keperluan apa?” Jawab Lelaki: “Wahai Amirul Mukminin, saya datang untuk mengadukan kejelekan kelakuan isteri saya yang menyakitkan hati saya,” sahut Umar: “Wahai saudaraku, Aku ini butuh ucapan jelek isteriku karena hak-hak isteriku yang mesti aku cukupi. Isteriku memasak makanan, membuatkan roti untukku, mencuci pakaianku, dan menyusui anakku. Itu semua bukan menjadi kewajibanku. Hatiku tentram karena dari perkara yang haram, maka saya diam sebagai jaminannya.”
Itulah sikap bijak Umar ibnu Khatab. Beliau sangat memahami hak-hak seorang isteri, dan karenanya ia memilih bersabar. Sikap Umar bukan sebagai bentuk ia lemah, ia bensyukuri mendapatkan seorang isteri yang demikian. Umar tahu, kemarahan istrinya hanya sementara, mungkin karena psikologis istrinya yang kecapaian akibat kerja-kerasnya mengurus suami dan anak-anak.
Saya sudah membaca kisah ini sejak remaja dan saya tidak tahu kesahihan cerita ini. Hanya saja. memang membuat saya terpesona dengan kesabaran dan keupayaan mendengar seorang suami merangkap Amirul Mukminin. Dan saya yakin semua wanita juga mengkagumi kisah ini. Maksud saya, mengkagumi kesabaran yang ditonjolkan.
Rasul junjungan shallallahu alaihi wassalam juga sangat sabar melayan kerenah isteri, terutama Aisyah radhiyallahu anha. Kenapa beliau yang saya berikan tumpuan di sini? Tak lain dan tak bukan kerana usia remaja yang mencabar ditempuhnya bersama Rasulullah dan sikap pembawaannya yang tak jauh dari sikap wanita masa kini alias sikap yang normal dan manusiawi.
Tercatat di dalam sirah sikap Aisyah yang kalau dilihat sepintas lalu akan dianggap tidak sopan.
Aisyah tidak menerima begitu saja setiap apa yang dikatakan Nabi terhadapnya. Dalam bahasa sekarang, orang-orang menamakan sikap itu sebagai “melawan”. Contohnya, ketika dia cemburu dan Nabi menyelar cemburunya dengan mengatakan, “Rupanya syaithan telah datang kepadamu.” Aisyah justru balik bertanya, “Apakah ada syaithan besertaku?”. Jawab Rasulullah, “Tak seorangpun melainkan bersamanya ada syaithan.” Aisyah bertanya lagi, “Besertamu juga?” Dan Rasulullah berkata, “Ya, hanya saja Allah menolongku untuk mengalahkannya sehingga aku selamat.” [Hadith riwayat Muslim dan Nasa’i].
Aisyah sangat cemburu dan kadang sangat emosi. Ingat ketika Rasulullah mendapat kiriman lauk dari Shafiyyah yang pandai memasak, apa yang telah Aisyah lakukan? Dia pecahkan bejana Shafiyyah kemudian menyesali perbuatannya.
Saat dia bertanya kepada Rasulullah apa yang harus dia lakukan untuk menebus kesalahannya, Rasulullah menjawab, “Bejana harus diganti dengan bejana yang sama, makanan harus diganti dengan makanan yang sama.” [Hadith riwayat Abu Daud dan An-Nasa’i].
Aisyah juga memiliki kemampuan memberikan komentar-kemontar yang tajam. Dia memberikan komentar terhadap Shafiyyah sebagai ‘wanita Yahudi di tengah para wanita yang menjadi tawanan’. Namun harus diingat, ucapan Aisyah itu datang dari sifat mudanya disertai rasa cinta dan cemburu yang sangat besar dan tidak melampaui batas.
Ah, seolah-olah saya hanya mencatat ‘keburukan’ Aisyah, padahal kebaikan, kebajikan beliau, tak tertandingi lantaran dia memperoleh didikan langsung dari Rasulullah yang juga suaminya. Maksud saya adalah, lihatlah wahai lelaki, wahai para suami, teladan sabar yang ditunjukkan junjunganmu. Dengan sabar itulah, sikap dewasa dan kritis Aisyah tumbuh sehingga menjadi salah seorang mufti setelah wafatnya Rasulullah. Dia tidak dikungkung dengan “kuasa veto” sang suami.
Dalam kata lain, kebaikan seorang suami akan teruji apabila dia berhadapan dengan situasi yang menuntut kesabarannya. Bukan situasi yang menjurus kepada hal-hal negatif, tetapi situasi yang bak kata pepatah “Sedangkan lidah lagi tergigit.” Kalaupun manusia menyakiti orang terdekat, pasti itu bukanlah hal yang disengaja. Ini pulalah yang terjadi pada suami isteri.*
bersambung…
Oleh: Paridah Abas
Penulis adalah seorang pendidik dan ibu dari enam orang anak

Kawan sejati, sepenuh jiwa.., sedekat hati

Cinta harus di bangun kawan.
Cinta Pada suami mu di landasi dengan rasa hormat.
Cinta di awali dengan niat yang lurus, 
Besarnya riak di lautan, tingginya gelombang.
sebesar itu pula kau besarkan bangunan CINTA diantara mu kawan.

Nikmati kebersamaan diantara mu... sebab kelak pasti ada masa perpisahan diantara mu.
Kapan lagi... kita dapat menjadi wanita yang paling bernilai di dunia ini..Bukankah saat saat mendampingi suami mu???
Ketika fitrah mu berubah menjadi Istri bukan lagi seorang yang sendiri
maka ... saat saat terbaik mu adalah saat kau bersama dapat membahagiakannya.. saat berjauhan kau dapat di amanah dan menjaga kehormatannya.

Dia adalah kawan sejati, sepenuh jiwa sedekat hati....
Jika dia diperlakukan seperti itu  oleh mu... maka tunggulah saatnya... kau pun bernilai seperti itu di hidupnya...
Kawan sejati, sepenuh jiwa sedekat hati


Jumat, 14 Desember 2012

Untuk Suami mu

Biarkan dia memandang mu dengan keindahan mu kawan
sebab  kau memang di fitrahkan menjadi pemandangan yang indah bagi nya
Biarkan dia mencium harum tubuh mu semerbak harum mewangi
sebab kau memang di fitrahkan menjadi keindahan di penciuman nya
Biarkan dia menjamah mu.. kawan
sebab kau memang di perintahkan untuk melayaninya
Biarkan dia memimpin mu kawan
sebab kau memang diperintahkan taat dalam benar di atas perintahnya
Biarkan dia menasehati bahkan memarahi mu kawan
sebab di dirimu ada fitrah kebengkokan akal mu
Biarkan kawan...
Selama itu semua dalam kebenaran....
maka lakukan dengan cinta karena Rabb mu

Raih hati suami mu
Pikat cintanya dengan "keindahan" dan "kecerdasan" mu
Jaga dan rawat cinta diantara mu dengan kesabaran 
biarkan ..... keindahan fisik mu menghilang sesuai waktu usia mu
namun "pesona" mu tak kan hilang di makan waktu

Kamis, 06 Desember 2012

WANITA DI SURIAH

RASANYA MALUUU
KAMI INI KAN WANITA???
TUK BELAJAR FITRAH SAJA... KAMI MALAS MENGIKUTINYA!!
BAGAIMANA DENGAN WANITA DI SURIAH???
MEREKA HARUS MEMEGANG SENJATA, MENGHADAPI MAUT DEMI MENJAGA KEHORMATAN AGAMA DAN DIRINYA.

JIKA KAMI MASIH SAJA MENUNDA SHALAT  BAHKAN MALAS SHALAT
MALAS MENUTUP AURAT
MALAS MEMPERBAIKI DIRI
MALAS MEMPERBAIKI AKHLAK KAMI
MALAS.. MALAS DAN SERIBU KEMALASAN LAINNYA..

RASANYA MALUUU
DENGAN WANITA DI SURIAH

Selasa, 04 Desember 2012

Keindahan dari Rabb ku

Keindahan itu milik Rabb mu
Kecantikan utuh hanya di anugrahkan dari Rabb mu
Andai saja wanita mengerti... betapa mereka semua di ciptakan dengan kasih sayang Rabb mereka.

Atas kesepian dan kehampaan seorang adam, maka dengan kasih sayangNya lah.. Rabb kami menciptakan hawa sebagai teman hidupnya, tempat ketenangan, kententraman dan menjadi pakaian satu sama lainnya.

Indah dan cantik... begitulah gambaran wanita.
Baik di dunia ... apalagi di Bidadari akhirat (syurga).
maka jangan sekali kali... kami kaum wanita mendzalimi diri nya sendiri.
dengan tak belajar fitrah kami..
untuk mempercantik diri, mempercantik hati, memperbaiki akhlak , meningkat ilmu
dan selalu belajar menngamalkan apa yang menjadi fitrah kami
bahwa kami di ciptakan dengan keindahan...
maka seharusnya kami memperindah diri kami sendiri.

karena aku sayang kalian
mari kita saling mengingatkan
dari
ferna mutia, Hotel Gren Alia Prapatan ..
Marketing Office, 5 Desember 2012 , 14:45 wib

Senin, 03 Desember 2012

Cinta setelah Menikah

Cinta setelah pernikahan
Rasanya seperti berpacaran tanpa batas
Kau dapat meluapkan rasa kasih sayang mu.. keinginan tuk di cumbu rayu. berpelukan dengan kekasih mu 
dengan hati yang tenang karena atas ijin Rabb mu (akad nikah).

Kau dapat memandangi apa saja dari dirinya... dari yang terindah sampai yang menjadi kekurangannya..
tapi dengan cinta dan pernikahan... rasanya Allah Yang Maha Indah dan Mulia.. menutup bagi kau dan dirinya tuk melihat kekurangan itu...sebab sejak awal kau dan dirinya berusaha menjaga kemuliaan untuk diri kalian sendiri... jadi wajar saja seiring setelah menikah.. maka keindahan saja yang terlihat.

Bersandar di tubuhnya, memeluknya...memandang wajahnya... menyentuh tangannya bahkan kau dapat mencium apa saja yang kau mau ... dengan pernikahan... rasanya... ahhhh seperti pacaran terusssss...
asik kan??? makanya menikah ya?? daripada pacaran !!! no halal.. no aman hehehe